dalil 2: ilmu pedagogik di Indonesia harus bersumber pada sejarah, tradisi dan kebudayaan bangsa Indonesia
DISERTASI PERINTIS FAKULTAS PSIKOLOGI UGM: Karya Ilmiah Tahun 1959, Diskusi Psikometri dan Ilmu-ilmu Budaya
Penerbitan disertasi Busono Wiwoho menjadi buku ini tidak lepas dari rangkaian penerbitan buku lainnya oleh Abhiseka Dipantara. Dalam 10 tahun perjalanannya penerbit Abhiseka Dipantara telah mengolah sejumlah bahan di Nusantara untuk menggerakkan pembumian ilmu-ilmu pengetahuan sosial kemanusiaan melalui nalar bahasa.
Satu seri kuliah pasca sarjana Ilmu Religi dan Budaya di Yogyakarta telah muncul dalam buku Tafsir Centhini (2018), sebagai tindak lanjut buku Oase Driyarkara (USD, 2014) maupun buku Syair Tambangraras (2016) (hasil karya tim Alocita tahun 1998 oleh para ahli bahasa Jawa dan Arab dari fakultas sastra UGM beserta penyair Dorothea Rosa Herliany). Dan usaha meletakkan psikologi dalam arena nalar posmodernis di tataran global abad XXI telah dilakukan Dr. Emmanuel Subangun (psikologi UGM 1971) melalui buku Kisah Katak dalam Belanga (2016). Sebagai tanda hormat pada jerih-payah mendiang mendobrak menara gading akademisasi ilmu pengetahuan lalu diterbitkan buku Emmanuel Subangun dalam Seribu Cermin (2018).
Seiring dengan itu dimanfaatkan pula alat bantu dari ranah filologi bersama Dr. Kuntara Wiryamartana (2015) serta melalui sosok Prof. Dr. Zoetmulder (2017), dan akan dilanjutkan dengan naskah Sejarah Filsafat India (2020) karya salah seorang dari sapta resi di Fakultas Sastra UGM itu.